Home » , , , , » Perang Aceh (1846-1849)

Perang Aceh (1846-1849)

Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pasar perdagangan. Ini dikarenakan Aceh banyak menghasilkan rempah-rempah, hasil tambang dan hasil hutan. Oleh karena itu Belanda berambisi untuk mendudukinya.


Hingga Tahun 1870, Aceh masih memiliki kebebasan sebagai kerjaan yang merdeka. Situasi ini mulai berubah dengan adanya Traktra;t Sumatra, yakni perjanjian antara Inggris dan Belanda pada Tanggal 2 November 1871. Isi pokok perjanjian tersebut adalah Pemberian kebebasan bagi Belanda untuk memperluas daerah kekuasaan di Sumatra termasuk Aceh. Dengan demikian, Traktrat Sumatra 1871 jelas merupakan ancaman bagi Aceh. Oleh karena itu, rakyat Aceh berusaha untuk memperkuat diri dengan mengadakan hubungan diplomatik dan militer dengan negara Turki, Italia dan Amerika Serikat.

Tindakan Aceh ini sangat mengkhawatirkan pihak Belanda, karena Belanda tidak ingin adanya campur tangan dari pihak luar. Meski Belanda memberikan ultimatum, namun Aceh tidak menghiraukannya yang akhirnya pada 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang dengan Aceh. Tidak kurang sedikitnya 3.000 orang di sepanjang pantai dan 4.000 orang pasukan disiapkan di lingkungan istana.

Pernyataan perang tersebut segera diikuti dengan datangnya kapal-kapal perang. Belanda dengan 3.000 personil tentaranya dibawah pimpinan Mayjen Kohler. Serangan dilancarkan pada tanggal 5 April 1873, dengan sasaran utama Masjid Raya Baiturrahman di Ibukota Aceh. Pada tanggal 14 April 1873, Belanda berhasil menduduki Masjid Raya dengan disertai pengorbanan besar, yakni tewasnya Mayor Jenderal Kohler.

Mayjen Kohler
(Sumber : Google)
Setelah Masjid Raya Aceh berhasil dikuasai, kekuatan pasukan Aceh dipusatkan untuk mempertahankan istana Sultan Mahmud Syah. Banyak para pejuang yang ikut tergabung dalam pasukan tersebut, diantaranya Panglima Polem, Teuku Imam Lueng Bata, Cut Banta, Teungku Cik Di Tiro, Teuku Umar, dan Istrinya Cut Nyak Dien. Serdadu Belanda kemudian bergerak untuk menyerang istana kseultanan, sehingga terjadilah pertempuran di istana kesultanan. Dengan kekuatan yang besar dan semangat jihad, para pejuang Aceh mampu bertahan sehingga Belanda gagal untuk menduduki istana.

Pada akhir tahun 1873, Belanda mengirimkan ekspedisi militernya lagi secara besar-besaran dibawah pimpinan Letnan Jenderal Van Swieten dengan kekuatan 8.000 orang tentara. Pertempuran pun berkobar lagi pada awal Tahun 1874 yang berakhir dengan kemenangan Belanda yang berhasil menduduki istana kesultanan. Sultan Mahmud Syah beserta para tokoh pejuang yang lain meninggalkan istana dan terus melakukan perlawanan diluar kota. Pada tanggal 28 Januari 1874, Sultan Mahmud Syah meninggal dunia dan digantikan oleh putranya yang bernama Muhammad Daud Syah.

Setelah Habib Abdurrahman kembali dari Turki Tahun 1879, kegiatan penyerangan ke pos-pos Belanda ditingkatkan. Habib Abdurrahman bersama Teuku Cik Di Tiro dan Imam Lueng Bata mengatur taktik penyerangan guna mengacaukan dan memperlemah pos-pos Belanda. Belanda makin kewalahan menghadapi perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Aceh.

Semoga artikel singkat mengenai Perang Aceh dapat berguna untuk kita semua khususnya para pengunjung Blog Mejarapuh.
Terima kasih.


Share this:

Daftar di sini dengan alamat email Anda untuk menerima update dari Forum ini di inbox Anda.

Author : Qindi Terima kasih telah berkunjung

Artikel Perang Aceh (1846-1849), diterbitkan oleh Qindi pada hari 12/25/2016. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Qindi adalah seorang yang suka akan hal-hal baru. Silakan share sekiranya bermanfaat buat Sobat. Salam.

2 komentar:

  1. Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan pesugihan putih dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEUH di O823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

    BalasHapus
  2. ayo dicoba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com
    dapatkan juga bonus rollingan dan refferalnya

    BalasHapus

Silakan masukkan komentar Anda di sini