Candi yang terletak pada titik Koordinat 8°0′20,81″ Lintang Utara dan 112°45′50,82″ Bujur Timur, tepatnya di dukuh Jago, Desa tumpang, kecamatan tumpang, Kabupaten Malang, jawa timur. di Kabupaten Malang, Jawa Timur dan hanya berjarak 22 kilometer dari kota Malang. Untuk menuju Candi Jago tidaklah terlalu sulit,karena Candi Jago terletak di jalur wisata menuju Gunung semeru dan gunung Bromo.
Berdasarkan kitab Negara kertagama
dan Kitab Pararaton, Candi Jago disebut sebagai Jajaghu yang berarti
“keagungan”, yang juga biasanya digunakan untuk menamakan tempat suci
keagamaan. Dalam kitab terebut juga dijelaskan bahwa raja yang berkuasa pada
saat itu Raja Wisnuwardhana, merupakan penganut agama Budha Syiwa yang
dijelaskan dalam Pupuh 41 dan gatra (baris) ke-4.
Candi Jago (Sumber Google) |
Candi yang dibangun sejak tahun
1268 Masehi hingga tahun 1280 Masehi ini
dibangun untuk menghormati Raja Singasari yang ke IV yaitu Sri Jaya
Wisnuwardhana. Selama pemerintahan kerajaan Majapahit yaitu pada tahun 1343
Masehi, candi ini dipugar atas perintah dari Adityawarman, yaitu seorang raja
dari Mataram Kuno yang masih memiliki hubungan darah dengan Hayam wuruk, Raja
Majapahit yang memerintah saat itu sebagaimana yang tercantum dalam prasasti
Manjusri. Candi jago juga merupakan salah satu candi yang sering dikunjungi
Hayam Wuruk hingga tahun 1359 Masehi.
Dari bentuk dan ukurannya, Candi
Jago memilliki ukuran panjang total 23,71 meter, dengan lebar 14 meter dan
tinggi 9,97 meter. Pada bagian dasar candi Jago memiliki desain dengan teras yang
berundak atau bersusun dengan semakin keatas semakin mengecil. Namun, beberapa
bagian dari candi ini sudah tidak lengkap lagi, yang bisa anda lihat saat ini
hanya tersisa kaki candi dan beberapa bagian badan candi. Terdapat tiga
penyanngga pada bagian badan candi. Candi ini juga memiliki teras yang lebih
menjorok keluar,dimana badan candi berdiri di bagian teras ketiga.
Pada bagian atap candi, sudah tidak terlihat bentuk aslinya. Hal ini karena
memang saat ini dalam kondisi yang rusak akibat tersambar petir. Meskipun
begitu, para ahli menyimpulkan bentuk atap dari candi Jago mirip seperti Pagoda
atau meru. Pada kaki candi bagian luar, terdapat relief yang menggambarkan
berbagai cerita dan untuk membacanya, anda bisa memutari kaki candi searah
dengan jarum jam atau yang biasa disebut pradaksiana.
Bentuk-bentuk Relief terlihat
pada teras ketiga candi jago. Terdapat banayk bentuk relief yang memiliki kisah
panjang seperti Relief Kresnayana, Relief Kunjarakarna, Relief Pancatantra, Relief
Fabel, Arjunawiwaha dan Pathayaan dan Kalawayana.
ulasan menarik
BalasHapus