Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Contoh Rhizopoda

  

Protista mirip hewan dikenal sebagai protozoa. Protozoa banyak dijumpai di parit, sawah, bendungan dan air laut. Ada pula protozoa yang hidup di dalam tubuh makhluk hidup lain sebagai parasit. Tubuh protozoa terdiri dari satu sel dan memiliki ukuran yang minimalis. Protista mirip hewan ini berkembang secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan melakukan konjugasi. Konjugasi adalah peristiwa menempelnya dua sel untuk mengadakan pertukaran inti sel.

Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi empat filum sebagai berikut :

Filum Rhizopoda

Contoh organisme yang tergolong filum Rhizopoda adalah Amoeba. Istilah amoeba artinya memiliki bentuk yang tetap karena berubah-ubah. Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodium) yang berfungsi juga untuk menangkap makanannya. Kaki semu ini dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh isi sel sehingga tubuhnya bergerak menuju makanan yang berupa bakteri atau bahan organik lainnya. Makanan masuk ke dalam rongga makanan atau vakuola makanan untuk dicerna.

Vakuola makanan beredar ke seluruh sel sambil mencerna makanan di dalamnya, sari-sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa-sisa makanan berbentuk padat kemudian menepi dan keluar dari sel melalui membran plasma. Organisme ini berkembang biak dengan jalan membelah diri, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi empat, delapan, enam belas dan seterusnya.

Filum Ciliata

Contoh filum Ciliata adalah Paramecium yang disebut sebagai hewan sandal, hal ini dikarenakan bentuknya menyerupai telapak sandal. Organisme ini bergerak di air dengan menggunakan silia (bulu getar).

Pada permukaan membran sel yang melekuk terdapat mulut sel, air masuk ke mulut sel Paramecium karena getaran silia. Makanan salah satu protista mirip hewan ini berupa bakteri atau mikroorganisme lain yang berada dalam air masuk ke mulut sel. Selanjutnya makanan masuk ke kerongkongan sel dan kemudian ke vakuola makanan. Vakuola makanan beredar sambil mencerna makanan. Sari-sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanan berbentuk cair dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah yang masing-masing terletak di ujung sel. Sisa makanan berbentuk padat dikeluarkan oleh vakuola makanan yang menepi menuju ke permukaan membran sel. Selanjutnya vakuola makanan pecah dan sisa-sisa makanan tadi ikut keluar.

Paramedium berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ialah dengan jalan membelah diri. Mula-mula satu sel membelah menjadi dua, kemudian  menjadi empat, delapan, enam belas dan seterusnya.

Filum Flagellata

Flagellata adalah organisme Protista yang bergerak menggunakan flagela (bulu cambuk). Contoh Flagellata adalah Trypanosoma. Trypanosoma hidup secara parasit didalam darah manusia dan vertebrata lainnya dan berkembangbiak dengan membelah diri. Manusia yang terinfeksi dapat menderita penyakit tidur. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan lalat tse-tse. Penyakit tidut banyak terjadi di negara-negara Afrika.

Filum Sporozoa

Contoh Spozoa yang terkenal adalah Plasmodium yang hidup parasit pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria. Makanan Filum sporozoa adalah sel darah merah (eritrosit). Inang perantaranya adalah nyamuk Anopheles.

Plasmodium berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi dengan membentuk spora, sedangkan perkembangbiakan secara generatif terjadi dengan membentuk gamet. Sel gamet jantan disebut mikrogametosit (mikro = kecil, gametosit = sel kelamin), sedangkan gamet betina disebut makrogametosit (makro = besar). Peleburan gamet jantan dan betina dilakukan didalam tubuh nyamuk Anopheles. Jika nyamuk menggigit tubuh manusia, Plasmodium yang terbawa dalam air liur nyamuk dapat menginfeksi tubuh manusia.

Demikian ulasan kali ini mengenai Protista Mirip hewan, semoga dapat bermanfaat bagi pengunjung Blog Mejarapuh. Terima Kasih. 

Kunjungi juga : Protista Mirip Tumbuhan (Alga), Ciri-ciri Kingdom Protista dan Klasifikasinya.