Benteng Fort de Kock

Benteng Fort De Kock
(Sumber : Google)

Benteng Fort de Kock adalah salah satu benteng peninggalan sejarah masa lalu perjuangan Indonesia melawan penjajah. Berada di Bukittinggi - Sumatra Barat, Benteng Fort de Kock dibangun pada Tahun 1825 oleh Kapten Johan Heinrich Conrad Bauer. Benteng ini sebenarnya diberi nama "Strreschans" yang memiliki arti benteng pelindung. Nama Fort de kock awalnya adalah nama lain dari lokasi dimana benteng itu berdiri yakni Bukit Jirek, namun diubah untuk dedikasi Wakil Gubernur India-Belanda Hendrik Merkus de Kock.

Bicara tentang Benteng Fort de Kock tidak dapat dipisahkan dari sejarah Perang Padri (Baca juga : Perang Padri) yang disebabkan pertentangan kaum adat dan kaum padri pada saat itu. Pemerintah Hindia-Belanda membantu kaum adat untuk meluluhlantakkan kekuatan kaum padri dan akhirnya menghasilkan sebuah perjanjian tentang penyerahan kekuasaan Sumatra Barat ke tangan Hindia-Belanda.

Pemerintah Hindia-Belanda yang dimintai bantuan oleh Kaum Adat dengan leluasa mendirikan sejumlah benteng yang diantaranya Fort de Kock di Bukittinggi dan Fort van der Capellen yang berada di Batusangkar. Benteng Fort de Kock digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya perang Padri. Selain itu, Fort de Kock juga diba­ngun sebagai lambang atau bukti bahwa Hindia-Belanda telah berhasil menduduki daerah di Sumatera Barat. Benteng tersebut meru­pakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan terhadap wilayah Bukittinggi dan sekitarnya.

Kini bangunan sejarah tersebut telah dialih fungsikan sebagai Taman Bukittinggi sejak mengalami renovasi pada Tahun 2002 yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Museum Rumah Adat Baanjuang dan Kebun Binatang Bukittinggi. Dan semoga Pemerintah Daerah lain yang memiliki situs peninggalan sejarah diharapkan mampu melestarikan dengan baik.

Semoga ulasan singkat mengenai sejarah Benteng Fort de Kock bisa bermanfaat bagi para pengunjung Blog Mejarapuh. Terima Kasih.