Benteng Willem I Ambarawa

Benteng Willem I Ambarawa
(Sumber : Google)

Kembali lagi kita akan mengupas saksi sejarah kekuasaan para penjajah yang pernah terjadi di Indonesia. Kali ini kita akan membahas Benteng Fort willem I atau lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem Ambarawa. Sejarah mencatat pembangunan benteng ini dilakukan pada tahun 1834 hingga 1845 oleh Belanda dibawah kepemimpinan Kolonel Hoorn di Ambarawa, Semarang -  Jawa Tengah. Istilah pendem (bahasa Jawa) digunakan karena benteng ini berada dibawah tanah (terpendam). Benteng Willem I memiliki desain berbentuk persegi dengan bangunan panjang dua lantai yang berisi puluhan ruangan menyerupai barak tentara melingkari bangunan utama (gedung perkantoran).

Penggunaan nama Willem I sebagai dedikasi penghormatan Raja Belanda pertama, Willem Frederik Prins Van Oranje-Nassau atau Willem I Frederick. Sedangkan penempatan lokasi di Ambarawa karena pada saat itu Ambarawa merupakan titik temu strategis antara Semarang dan Surakarta (Solo) sekaligus sebagai pengembangan hubungan dengan Kerajaan Mataram.

Beberapa sumber mengatakan fungsi benteng ini sebagai barak militer, gudang senjata dan bahan peledak atau sebagai tempat penyimpanan logistik. Ini dibuktikan adanya barang militer KNIL pada Tahun 1853 hingga 1927, Dan yang pasti Benteng Willem I dibuat sebagai siasat perang dan pengukuhan kekuasaan Belanda pada saat itu terhadap Indonesia.

(Sumber : Google)

Tidak banyak rekam jejak sejarah Benteng Willem I Ambarawa. Namun setelah Belanda terusir dan tidak lagi berkuasa, Benteng Willem I sempat digunakan Jepang sebagai barak militer. Tahun 1945 berubah fungsi menjadi Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR), menjadi penjara dewasa atau tahanan politik (1950), penjara anak-anak (1985), Penjara Kelas II B (1991), Lapas kelas II A Ambarawa (2003-sekarang).

Demikian ulasan singkat Benteng Willem I Ambarawa, semoga dapat bermanfaat bagi para pengunjung Blog Mejarapuh. Terima Kasih.