Perkembangan Pendidikan Masa Kolonial

Gambar Ilustrasi
(Sumber : Google)

Pada awal abad ke-20, Belanda menerapkan Politis etis atas usul dari Van Deventer. Salah satu program dari politik Etis tersebut adalah pendidikan. Belanda mulai memperluas pendirian sekolah-sekolah dari jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Sekolah tersebut dibedakan sesuai golongan dan status sosial dalam masyarakat, antara orang Belanda, keturunan Cina, arab, pribumi, bangsawan dan sebagainya. Adapun sekolah-sekolah yang didirikan Belanda antara lain :

Pendidikan rendah setingkat SD

Sekolah rendah setingkat SD terdiri atas :

1.    Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda

Europesbe Lagere School (ELS)

Europesbe Lagere School (Sekolah Rendah Eropa), yakni sekolah yang diperuntukkan untuk para keturunan Eropa, keturunan Timur Asing dan pribumi dari tokoh terkemuka. ELS yang pertama berdiri Tahun 1817 dengan lama pendidikan 7 tahun.

Hollandsch-Chineeshe School (HCS)

Hollandsch-Chineeshe School (Sekolah Kelas Satu), yakni sekolah yang diperuntukkan untuk para keturunan Cina. HCS yang pertama didirikan tahun 1908 dengna lama pendidikan 7 tahun.

Hollandsch Inlandshe School (HIS)

Hollandsch Inlandshe School Sekolah Bumiputra-Belanda) yakni sekolah untuk pribumi keturunan bangsawan. HIS berdiri tahun 1914, lama pendidikan tujuh tahun.

2.    Sekolah dasar dengan bahasa pengantar bahasa daerah

       Jenis sekolah ini antara lain :

a)   Twede Klasse School (Sekolah Kelas Dua), didirikan tahun 1892 yang diperuntukkan untuk golongan pribumi dengan lama pendidikan 5 tahun;

b) Volksschool (Sekolah Desa), didirikan tahun 1907, yang diperuntukkan untuk anak-anak pribumi dengan lama pendidikan 3 tahun;

c) Vervolgschool (Sekolah Sambungan), sekolah yang awal berdiri tahun 1914 yang merupakan lanjutan dari sekolah desa dengan lama pendidikan 2 tahun;

d)   Schakelschool (Sekolah Peralihan), adalah sekolah peralihan dari sekolah desa ke Sekolah Dasar dengan bahasa pengantar bahasa Belanda dengan masa pendidikan 5 tahun.

Pendidikan Menengah Setingkat SMP dan SMA

Jenis Pendidikan Menengah antara lain sebagai berikut :

a)    Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)

Sekolah ini setingkat SMP, dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Sekolah ini diperuntukkan golongan pribumi dan Timur Asing. Berdiri Tahun 1914 dengan lama pendidikan 3-4 tahun;

b)    Hoogere Burger School (HBS)

Sekolah ini setingkat SMA yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Belanda dengan lama pendidikan 3 tahun serta pendidikan berorientasi Barat, untuk anak orang-orang Belanda;

c)    Algemene Middelbare School (AMS)

Sekolah ini setingkat SMA yang didirikan tahun 1915, dengan lama pendidikan 3-4 tahun dan diperuntukkan bagi golongan pribumi dan Timur Asing;

d)    Opleiding School Voor indische Ambenaren (OSCIA)

Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi. Sekolah ini didirikan tahun 1900 dengan lama pendidikan 5 tahun.

Pendidikan menengah kejuruan setingkat SMP/SMK

Pendidikan menengah kejuruan didirikan dengna tujuan memberikan pendidikan pertukangan, teknik, dagang dan pertanian. Jenis-jenis sekolah kejuruan pada masa kolonial dibedakan menjadi 2, yaitu sekolah kejuruan yang setingkat SMP dan Sekolah kejuruan yang setingkat SMA.

1)    Sekolah Kejuruan Setingkat SMP

a.   Ambachts Leergang

     Sekolah pertukangan yang memberikan keterampilan dan pengetahuan pertukangan kayu dan besi;

b.   Ambachtschool

     Sekolah pertukangan dengna lama pendidikan 3 tahun dengan tujuan menghasilkan keahlian bidang montir, listrik, kayu dan lain-lain.

2)    Sekolah Kejuruan Setingkat SMA

a.   Technisch onderwijs (Pendidikan Teknik)

     Sekolah ini didirikan tahun 1906 dengan lama pendidikan 3 tahun;Landbouw;

b.   Landbouw Onderwijs (Pendidikan Pertanian)

     Sekolah tersebut didirikan tahun 1903 dengan lama pendidikan 3-4 tahun;

c.   Handels Onderwijs (Pendidikan Dagang)

     Sekolah ini berdiri tahun 1914 dengan lama pendidikan 3 tahun;

d.   Kweekschool (Sekolah Keguruan)

     Sekolah ini didirikan sejak 1851 yang akhirnya diperluas lagi pada awal abad ke-20.

Pendidikan Tinggi

1)    School Tot Opleiding Van Inlandse Artsen (Stovia)

Sekolah ini untuk mendidik dokter pribumi, didirikan di Jakarta pada Tahun 1902 dengan lama pendidikan 7 tahun;

2)    Rechkundige Hooge School (RHS)

Sekolah ini merupakan Sekolah TInggi Hukum yang didirikan Tahun 1924 dengan lama pendidikan 5 tahun;

3)    Technische Hooge School (THS)

Sekolah TInggi Teknik yang didirikan di Bandung Tahun 1920 dan sekarang dikebal dengan nama ITB;

4)    Sekolah Tinggi Pertanian (IPB) di Bogor

Pendirian sekolah-sekolah yang dilakukan Belanda pada umumnya untuk kepentingan Belanda sendiri dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan seluas-luasnya hanya dibseikan kepada keturunan Belanda dan keturunan bangsawan. Rakyat biasa hanya cukup mengenyam Pendidikan Dasar saja. Meskipun demikian, dengan berdirinya sekolah-sekolah tersebut terdapat juga keturunan bagi bangsa Indonesia karena diantara keturunan bangsawan ada yang mempelopori munculnya pergerakan nasional.

Ciri-ciri pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Belanda adalah sebagai berikut :

1. Kurikulumnya disesuaikan dengan kurikulum Barat sehingga corak pendidikan menganut sistem barat;
2. Pendidikan diselenggarakan secara bertahap dan berangsur-angsur bagi penduduk pribumi;
3. Pendirian sekolah dibedakan menurut ras dan status dalam masyarakat sehingga mempertajam adanya diskriminasi;
4. Pendidikan untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan murah.

Demikian ulasan singkat Perkembangan Pendidikan Masa Kolonial kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pengunjung Blog Mejarapuh. Terima Kasih.